Senin, 22 Juni 2009

PEMANFAATAN LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWIT UNTUK BAHAN BAKU KOMPOSIT PARTIKEL




Universitas Lampung
TARKONO
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Unila

ABSTRAK
Tempurung kelapa sawit sebagai salah satu limbah agroindustri, biasanya hanya dibuang begitu saja di sekitar sarana
transportasi pabrik (sebagai pengeras jalan). Untuk memberikan nilai tambah (added value) pada tempurung tersebut, maka
tempurung kelapa sawit diolah dengan mencampurkannya dengan resin poliester sehingga menghasilkan material baru.
Komposit adalah gabungan antara bahan matriks dan penguat. Limbah tempurung kelapa sawit digunakan sebagai bahan
penguat dan resin sebagai matriks. Perbandingan volume resin dan tempurung kelapa sawit adalah 60 : 40. Tempurung
kelapa sawit dipecahkan dan disaring menjadi 5 variasi ukuran partikel, yaitu < 0,15 mm; 0,15 mm-0,3 mm; 0,3 mm-0,6 mm;
0,6 mm-1,18mm; dan 1,18 mm-2,36 mm. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik mekanik dari lima jenis
variasi ukuran partikel tempurung kelapa sawit pada komposit berdasarkan dua jenis pengujian yaitu, uji tarik dan uji
kekerasan.
Dari pengujian yang dilakukan, didapatkan bahwa ukuran partikel tempurung kelapa sawit yang semakin kecil dapat
meningkatkan nilai karakteristik mekaniknya. Kekuatan tarik tertinggi yaitu 21,28 N/mm2 pada komposit dengan ukuran
partikel terkecil (< 0,15mm). Dengan demikian ukuran partikel < 0,15mm merupakan ukuran partikel terbaik.

Kata kunci: limbah kelapa sawit, komposit, ukuran partikel, kekuatan tarik
sumber:http://lemlit.unila.ac.id